Selasa, 12 April 2011

Dampak Globalisasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat,Berbangsa,dan Bernegara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga dapat menyelesaikan tugas softskill Pendidikan Kewarganegaraan yang saya beri judul “Dampak Globalisasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat,Berbangsa,dan Bernegara” di Universitas Gunadarma.Saya berterima kasih kepada dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan sehinnga dapat diselesaikannya tugas ini.
Saya sebagai penyusun meminta maaf apabila dalam makalah ini terjadi kesalahan.Penyusun berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk mahasiswa Universitas Gunadarma dan umumnya seluruh masyarakat Indonesia.





Jakarta, April 2011










PENDAHULUAN
Era globalisasi dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan Negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi,bahkan pergesekan kepentingan antar-bangsa terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yang semakin kompleks. Batas-batas territorial Negara tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing bangsa dan Negara. Di bidang ekonomi terjadi persaingan yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi-posisi Negara miskin. Sementara itu dalam bidang politik, social budaya, dan pertahanan keamanan terjadi pula pergeseran nilai. Misalnya, globalisasi dibidang politik tampak,bahwa demokrasi dan HAM telah dijadikan oleh dunia internasional untuk menentukan apakah Negara tersebut dinilai sebagai Negara beradab atau bukan?
Setiap bangsa di dunia dewasa ini tidak dapat terlepas satu dengan yang lain. Oleh karena itu satu sama lain harus melakukan kerjasama guna mencapai tujuan bangsa tersebut. Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi oleh berbagai macam bangsa yang ada di dunia.





A. Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah.Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari asia ke eropa, ke amerika, dari asia ke nusantara, dan lain-lain. Berdasarkan tinjauan sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi.

Peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia yang meningkatkan proses globalisasi antara lain adalah :
a. Ekspensi eropa dengan navigasi dan perdagangan
b. Revolusi industri yang mendorong pencarian pasaran hasil industry
c. Pertumbuhan kolonialisme dan imperialisme
d. Pertumbuhan kapitalisme
e. Pada masa pasca Perang Dunia II meningkatlah telemunikasi serta telekomunikasi serta trensportasi mesin jet
B. Ciri-Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.


C. Tanda-Tanda Globalisasi
Kehidupan suatu Negara yang telah memasuki globalisasi, memiliki pertanda khusus. Secara umum budiyanto menyebutkan bahwa tanda-tanda globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas Negara
b. Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi illegal
c. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global
d. Berkembangnya sistem keuangan global
e. Meningkatnya aktivitas perekonomian yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan mutinasional
f. Meningkatnya organisasi-organisasi internasional, seperti : WTO, IMF yang berurusan dengan transaksi-transaksininternasional
g. Perdagangan global semakin meningkat
h. Aliran modal internasional, diantaranya investasi luar negeri telah masuk dan mempengauhi perekonomian Negara tersebut
i. Meningkatkan aliran data lintas batas, seperti penggunaan internet, satelit, komunikasindan telepon
j. Adanya desakan berbagai pihak unuk mengadili para penjahat perang di Mahkamah Internasional ( International Criminal Court ) dan adanya gerakan untuk menyerukan gerakan international
k. Meningkatnya pertukaran budaya internasional


D. Pentingnya Globalisasi Bagi Bangsa Indonesia
Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat mengisolasi diri dari pergaulan internasional, dan tidak akan mengisolasi diri dari pergaulan internasional. Andai kata isolasi diri itu terjadi, sudah dapat dipastikan Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Ini artinya apa? Artinya tidak lain adalah bahwa di dalam hubungan internasional terjadi apa yang dinamakan saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lainnya. Globalisasi memang sering digambarkan sebagai sebuah gejala ekonomi, terutama yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan multinasional, yang beroperasi melintasi batas-batas wilayah negara, dan ini mempengaruhi proses produksi dan penyebaran tenaga kerja internasional. Namun sesungguhnya gambaran ini tidak sepenuhnya benar, sebab selain faktor ekonomi, juga faktor politik, sosial dan budaya. Semua unsur itu digerakkan oleh perkembangan informasi dan teknologi komunikasi yang telah mampu meningkatkan kecepatan dan lingkup hubungan antar manusia di seantero penjuru dunia. Contoh yang masih sangat aktual adalah, apa yang beberapa waktu yang lalu terjadi di Yogyakarta, tepatnya peristiwa tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa bumi. Dalam waktu sekejap, apa yang terjadi di Yogyakarta tersebut langsung dapat diketahui oleh hampir seluruh manusia yang ada di dunia ini.
E. Dampak Globalisasi Terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
1) Bidang Ekonomi
a. Positive

Makin mudahnya memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa

Lebih mudah dalam meningkatkan hasil produksi

Lebih mudah dalam memasarkan hasil produksi ke kancah
internasional

Membuka lapangan kerja baru bagi yang memiliki keterampilan

Mempermudah proses pembangunan industri

Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Munculnya perusahaan multinasional dan transnasional

Munculnya berbagai lembaga ekonomi dunia seperti World Bank, IMF
(International Monetary Fund) ¸ dan WTO.

Produksi global dapat ditingkatkan

Liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar
hidup yang lebih tinggi
b. Negative

Munculnya persaingan yang tidak sehat

Menumbuhkan sikap konsumtif pada masyarakat

Pemilik modal kuat akan menguasai pemilik modal yang lemah

Menculnya kapitalisme dalam perdagangan

Meningkatkan resiko perdagangan gelap atau illegal

Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli
usaha dan kekuasaan ekonomi pada segelintir orang

Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-
negara kaya dengan negara-negara miskin

Liberasisasi ekonomi global yang menyebabkan barang-barang import mendominasi dalam negeri, sehingga produk dalam negeri kurang berkembang.

Memperburuk neraca pembayaran karena masyarakat cenderung menyukai barang import sedangkan hasil eksport dalam negeri kalah bersaing dengan perusahaan raksasa dunia.

Tidak stabilnya harga saham dan mudah bergejolaknya keadaan
moneter dunia.
2) Bidang Sosial Budaya
a. Positive

Mempercepat perubahan pola pikir masyarakat

Melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga social yang baru

Perkembangan pakaian, seni, dan ilmu pengatahuan yang turut
meramaikan kehidupan masyarakat

Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan
VCD/CD dan DVD

Memberikan nilai-nilai dan pola baru dalam masyarakat

Menumbuhkan budaya kerja keras

Makin meragamnya kebudayaan dunia

Timbulnya assimilasi dan akulturasi budaya
b. Negative

Meningkatnya individualisme

Perubahan pada pola kerja

Pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat

Masyarakat yang cenderung meniru budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa

Dengan semakin merebaknya budaya asing yang masuk menyebabkan
banyak masyarakat yang kehilangan jati diri bangsanya

Munculnya berbagai masalah social dan gerakan social

Semakin melebarnya ketimpangan atau kesenjangan social diantara
Negara maju dan berkembang

Timbulnya disintegrasi / disorganisasi dalam masyarakat
3) Bidang Politik
a. Positive

Terjadinya perubahan system ketatanegaraan

Dengan perubahan system kepartaian yang dianut, sehingga
memunculkan adanya partai-partai baru

Kesadaran akan perlunya jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia

Gerakan demokrasi yang semakin dianut tinggi oleh Negara-negara di
dunia

Pelaksanaan pemilu untuk memilih anggota parlemen dan pemerintah
yang dilakukan secara langsung

Mempererat hubungan persahabatan antarnegara


Membuat Negara-negara melaksanakan kerja sama ekstradisi untuk
menjaga keamanan maisng-masing.
b. Negative

Munculnya paham baru dalam system pemerintahan yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa

Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses
pembangunan

Dengan semakin majunya teknologi, Negara lain dapat melakukan spionase terhadap yang lain dengna menebarkan virus untuk merusak database dan mengambil file-file rahasia Negara

Perang dengan menggunakan rudal dan nuklir yang sanat
membahayakan umat manusia

Sulitnya Negara mengatur keadaan dan eksistensi di daerah perbatasan

Kejahatan dan terorisme berskala internasional yang mengancam
berbagai bangsa.














PENUTUP DAN KESIMPULAN
Akhirnya, inti dari makalah ini adalah:
 Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
 Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
 Sartono Kartodirjo berpendapat bahwa proses globalisasi sebenarnya merupakan gejala sejarah yang telah ada sejak jaman prasejarah.Beberapa contoh antara lain bangsa-bangsa dari asia ke eropa, ke amerika, dari asia ke nusantara, dan lain-lain. Berdasarkan tinjauan sejarah, Indonesia sebenarnya telah lama mengalami proses globalisasi.









DAFTAR PUSTAKA
 http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
 Cholisin,dkk, 2008 Pendidikan Kewarganegaraan SMP Kelas IX, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
 Sawiji,S.pd, 2008,Pendamping Materi Kewarganegaraan, Penerbit Agung: Klaten
 http://fik-hi.blogspot.com/2009/12/pentingnya-globalisasi-bagi-indonesia.html
 http://www.scribd.com/doc/33883371/Globalisasi-Dalam-Kehidupan-Bermasyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar